Selasa, 25 Juni 2013

Panca indra

Indera Penglihat


Mata terdiri dari atas alat tambahan mata, otot bola mata, dan syaraf mata. Alat tambahan mata berupa alis dan bulu mata. Alis, kelopak mata, dan bulu mata melindungi mata dari gangguan lingkungan. Misal melindungi mata dari keringat, debu,  kotoran, dan melindungi mata dari cahaya yang kuat. Kelenjar mata menghasilkan air mata yang berguna untuk membasahi kornea mata dan sebagai pelumas agar bola mata mudah digerakkan.

Fungsi bagian-bagian mata adalah sebagai berikut :
  1. Kornea berfungsi menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam;
  2. Lensa mata berfungsi meneruskan dan  memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke retina;
  3. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata;
  4. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya;
  5. Retina berfungsi membentuk bayangan benda dan kemudian dikirim oleh saraf mata ke otak;
  6. Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata;
  7. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang cahaya melalui retina ke otak.   
Indera Pendengar

Fungsi bagian indera pendengar adalah sebagai berikut :
  1. Daun telinga, lubang telinga, dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi;
  2. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi (timbul getaran pada gendang telinga) dan meneruskanya ke bagian yang lebih dalam;
  3. Tiga tulang pendengaran (tulang martil, landasan, dan sanggurdi) berfungsi mempekuat getaran dan meneruskanya ke koklea;
  4. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setebgah lingkaran, dan koklea berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tiga saluran setengah lingkaran juga berfungsi mengendalikan keseimbangan tubuh;
  5. Saluran eustachius berfungsi menghubungkan rongga mulut dengan telinga tengah.    
Indera Pembau

Fungsi bagian-bagian indera pembau sebagai berikut :

  1. Lubang hidung sebagai tempat pertama kali udara masuk ke dalam tubuh manusa;
  2. Rongga hidung berfungsi sebagai saluran tempat masuk dan keluarnya udara pernapasan. Dalam rongga hidung terdapat rambut hidung yang berfungsi menahan kotoran yang masuk bersama udara pernapasan. Selaput lendir terdapat di rongga hidung bagian atas. Bagian inilah yang peka terhadap bau;
  3. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan.
Indera Pengecap

Permukaan lidah bersifat kasar karena memiliki tonjolan yang disebut papila. Di dalam papila terdapat banyak tunas pengecap. Setiap tunas pengecap peka terhadap jenis rasa tertentu. Bagian-bagian lidah yang peka tehadap rasa dapat dilihat pada gambar di samping. Bagian lidah yang peka terhadap rasa manis berada di ujung lidah, bagian yang peka terhadap rasa pahit berada di lidah bagian dalam. Bagian lidah yang peka terhadap rasa asin dan asam berada di lidah bagian tepi. 


Indera Peraba

Indera peraba manusia terletak pada kulit, manusia dapat merasakan sentuhan, tekanan, kasar, halus, rasa sakit, panas, dan dingin. Indera peraba yang paling peka terletak pada ujung jari, telapak tangan, bibir, dan alat kelamin
Fungsi bagian-bagian indera peraba adalah sebagai berikut :


  1. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh;
  2. Kelenjar keringan berfungsi menghasilkan keringat;
  3. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh;
  4. Otot penggerak rambut berfungsi mengatur gerakan rambut;
  5. Pembuluh daraf berfungsi mengalirkan darah yang berisi oksigen atau karbondioksidaserta sari makanan.

Senin, 24 Juni 2013

Shalat jumat

Tata cara Shalat Jum'at
Adapun tata cara pelaksanaan salat Jum’at, yaitu :

  1. (Pada beberapa masjid) mengumandangkan Adzan Dzuhur sebagai adzan pertama
  2. Khatib naik ke atas mimbar setelah tergelincirnya matahari (waktu dzuhur), kemudian memberi salam dan duduk.
  3. Muadzin mengumandangkan adzan sebagaimana halnya adzan dzuhur. Pada beberapa masjid adzan ini adalah adzan kedua.
  4. Khutbah pertama: Khatib berdiri untuk melaksanakan khutbah yang dimulai dengan hamdalah dan pujian kepada Allah SWT serta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Kemudian memberikan nasihat kepada para jama’ah, mengingatkan mereka dengan suara yang lantang, menyampaikan perintah dan larangan Allah SWT dan RasulNya, mendorong mereka untuk berbuat kebajikan serta menakut-nakuti mereka dari berbuat keburukan, dan mengingatkan mereka dengan janji-janji kebaikan serta ancaman-ancaman Allah Subhannahu wa Ta'ala.
  5. Khatib duduk sebentar di antara dua khutbah
  6. Khutbah kedua : Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai
  7. Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin melaksanakan iqamat untuk melaksanakan salat. Kemudian memimpin salat berjama'ah dua rakaat dengan mengeraskan bacaan

Sholat lima waktu

Sholat Lima Waktu



Salat lima waktu adalah salat fardhu (salat wajib) yang dilaksanakan lima kali sehari. Hukum salat ini adalah Fardhu 'Ain, yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah menginjak usia dewasa (pubertas), kecuali berhalangan karena sebab tertentu.
Salat lima waktu merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Allah menurunkan perintah salat ketika peristiwa Isra' Mi'raj.
salat lima waktu tersebut adalah:
  1. Subuh, terdiri dari 2 rakaat. Waktu Shubuh diawali dari munculnya fajar shaddiq, yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh berakhir ketika terbitnya Matahari.
  2. Zuhur, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Zhuhur diawali jika Matahari telah tergelincir (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar.
  3. Asar, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Khusus untuk madzab Imam Hanafi, waktu Ahsar dimulai jika panjang bayang-bayang benda dua kali melebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Asar berakhir dengan terbenamnya Matahari.
  4. Magrib, terdiri dari 3 rakaat. Waktu Magrib diawali dengan terbenamnya Matahari, dan berakhir dengan masuknya waktu Isya.
  5. Isya, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Isya diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar shaddiq keesokan harinya. Menurut Imam Syi'ah, Salat Isya boleh dilakukan setelah mengerjakan Salat Magrib.

Kebersihan lingkungan

Pentingnya Kebersihan Lingkungan
Kebersihan merupakan bagian yang sangat penting dalam hidup kita. Jika lingkungan kita bersih maka kitayang akan merasakan manfaatnya. Tapi pada ahhir-akhir ini banyak masyarakat yang sudah tidak memperdulikan kebersihan lagi, contoh yang paling simple adalah membuang sampah sembarangan, baik membuang di sembarang tempat ataupun langsung ke sungai.
Mungkin pada awalnya membuang sampah tidak pada tempatnya masyarakat tidak merasakan dampaknya, tapi dampak tersebut akan mereka rasakan pada suatu hari nanti. Berbagai dampaknya adalah :
  1. Lingkungan menjadi kumuh dan kotor.
  2. Sungai – sungai akan meluap karena banyak sampah yang menyumbat saluran.
  3. Sebagai sarang penyakit misalnya sebagai sarang nyamuk
  4. Menimbulkan bau-bau menyengat
  5. Pola hidup tidak sehat Masih banyak dampak-dampak lainnya akibat kebersihan lingkungan yang kurang kita jaga.

fotosintesis

Fotosintesis



Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.[1]

penyerbukan

Penyerbukan


.
Penyerbukan, atau polinasi (dari bahasa Inggris, pollination cf. pollen, "serbuk sari"), adalah jatuhnya serbuk sari pada permukaan putik. Pada sebagian besar bunga, peristiwa ini berarti "jatuh pada bagian kepala putik". Penyerbukan merupakan bagian penting dari proses reproduksi tumbuhan berbiji.
Penyerbukan yang sukses akan diikuti segera dengan tumbuhnya buluh serbuk yang memasuki saluran putik menuju bakal biji. Di bakal biji terjadi peristiwa penting berikutnya, pembuahan.

Jenis penyerbukan

Abiotik
Polinasi abiotik mengacu pada situasi di mana penyerbukan dimediasi tanpa keterlibatan organisme lain. Hanya 10% dari tanaman berbunga diserbuki tanpa bantuan hewan. Bentuk yang paling umum dari penyerbukan abiotik, anemophily, adalah penyerbukan oleh angin. Bentuk penyerbukan dominan di rumput, konifer kebanyakan, dan pohon deciduous banyak. Hydrophily adalah penyerbukan oleh air, dan terjadi pada tanaman air yang melepaskan serbuk sari mereka langsung ke dalam air sekitarnya. Sekitar 80% dari semua penyerbukan tanaman biotik. Dalam gymnosperma, penyerbukan biotik umumnya insidental ketika itu terjadi, meskipun beberapa gymnosperma dan penyerbuk mereka saling disesuaikan untuk penyerbukan. Yang paling terkenal contoh mungkin adalah anggota dari Cycadales ketertiban dan spesies terkait kumbang. Conifera Kebanyakan anemophilous, mereka bergantung pada penyerbukan angin. Spesies abiotik diserbuki, 98% adalah anemophilous dan hydrophilous 2%, yang diserbuki oleh air.

Rumus dan Sifat Bangun Datar

Rumus & Sifat Bangun Datar
Rumus Bangun Datar
  • Rumus Persegi
Luas = s x s = s2 ( Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2, 'sudah dibuktikan' )
Keliling = 4 x s
dengan s = panjang sisi persegi
  • Rumus Persegi Panjang
Luas = p x l
p = Luas : lebar
l = Luas : panjang
Keliling = 2p + 2l = 2 x (p + l)
dengan p = panjang persegi panjang, dan l = lebar persegi panjang
  • Rumus Segitiga
Luas = ½ x a x t
dengan a = panjang alas segitiga, dan t = tinggi segitiga
Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari dengan rumus Phytagoras (A2 + B2 = C2)
  • Rumus Jajar Genjang
Luas = a x t
dengan a = panjang alas jajargenjang, dan t = tinggi jajargenjang
  • Rumus Trapesium
Luas = ½ x (s1 + s2) x t
dengan s1 dan s2 = sisi-sisi sejajar pada trapesium, dan t = tinggi trapesium
  • Rumus Layang-layang
Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
  • Rumus Belah Ketupat
Luas = ½ x diagonal (d) 1 x diagonal (d) 2
  • Rumus Lingkaran
Luas = π (pi) x jari-jari (r) 2
        = πr2
Sifat-sifat bangun datar
  • Layang-layang = terbagi atas 2 digonal yang berbeda ukurannya
  • Persegi = semua sisi-sisinya sama panjang, semua sudut sama besar, kedua diagonal berpotongan tegak lurus dan sama panjang.
  • Persegi panjang = sisi yang behadapan sama panjang, semua sudut sama besar
  • Belah ketupat = semua sisi-sisinya sama panjang, sudut yang berhadapan sama besar, kedua diagonalnya tidak sama panjang dan berpotongan tegak lurus.
  • Jajar genjang = sisi yang berhadapan sama panjang, sudut yang berhadapan sama besar
  • Lingkaran = memiliki simetri lipat dan simetri putar yang tak terhingga jumlahnya


Sumber : wikipedia